SMK KEKURANGAN 45.000 GURU
Sekolah-sekolah kejuruan (jenjang SMK) saat ini dalam kondisi kekurangan
guru. Masih dibutuhkan 45.000 guru di 121 program keahlian.
Indonesia
memiliki sekitar 10.000 sekolah kejuruan. Dari jumlah tersebut, 40
persennya adalah sekolah negeri dan sisanya merupakan sekolah yang
didirikan pihak swasta.
"Kita kekurangan 45.000 guru SMK dan itu
menjadi problem kita," kata Kepala Subdit Pembelajaran Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Agung
Budi Santoso, Senin (21/5/2012) petang, di Jakarta.
Agung
menjelaskan, kekurangan jumlah guru yang begitu besar terjadi di jurusan
perminyakan, geologi, kimia, penerbangan, dan pelayaran. Penyebabnya
antara lain karena distribusi guru yang tidak merata serta kurangnya
sumber daya tenaga pendidik.
Menurut Agung, banyak guru yang akhirnya memilih meninggalkan profesinya demi mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
"Kenapa
bisa kurang? Karena, misalnya, guru geologi, mereka lebih memilih
bekerja di pertambangan karena gajinya lebih besar. Ada juga yang
distribusinya tidak merata, di sini berlebih, tetapi di tempat lain
kekurangan," ujarnya.
Selain distribusi yang tidak efektif,
faktor lain yang menimbulkan kekurangan jumlah guru adalah pengangkatan
guru yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Karena
itu, saat ini Kemdikbud tengah menjalin kerja sama dengan Institute
Technical Education (ITE) Singapura untuk memberikan pelatihan pada
puluhan guru. Kerja sama itu akan melatih para guru agar memiliki
keterampilan menyampaikan materi kepada siswa.
"Kekurangan guru terbesar itu ada di SMK dengan akreditasi C. Makanya, kita selalu me-review kebutuhan pasar dengan melibatkan industri, termasuk bekerja sama dengan pihak luar," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar