Minggu, 21 Desember 2014

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa :

Mendikdasmen Tak Setuju Guru Disebut Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Mendikdasmen Tak Setuju Guru Disebut  Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Sebutan Guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, yang kata-kata ini kita kenal sejak dulu atas jasa besar profesi seorang guru mencerdaskan  anak bangsa, selalu layak dikatakan pahlawan tanpa tanda jasa yang sebutan bagi kaum Oemar Bakrie ini sudah melekat sepanjang masa nampaknya tak sepenuhnya disetujui oleh Mendikdasmen kita, seperti dari berita yang dilansir  pada Tribunnews 22/11/2014. Menteri Anies sepertinya tak sepakat pada sebutan tersebut karena betapa besar jasa seorang guru hingga beliau menegaskan seperti berita yang dikutip tribunnews.

Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan mengaku tak setuju guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Anies menilai peran guru sangat krusial untuk mencerdaskan anak bangsa dan jasanya melekat pada setiap mereka yang dididik.
"Kita semua tahu bahwa kita semua yang ada di sini membawa jasa guru. Saya tidak setuju guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa karena setiap hari kita membawa tanda (jasa) itu," kata Anies dalam peluncuran album salam tiga jari di kantor RRI, Jakarta, Sabtu (22/11/2014).

Anies menuturkan, hari guru akan dirayakan pada 25 November mendatang dan ia meminta masyarakat untuk lebih menghargai jasa para guru. Anies meminta mereka yang diajarkan oleh guru untuk mengucapkan rasa terima kasih sebagai bentuk penghargaan ilmu yang telah diberikan.
"Datangi gurumu, cium tangannya, dan tanya bagaimana kabarnya. Banyak yang belum berubah kondisinya sementara kita sudah berubah luar biasa," ucapnya.
Masih kata Anies, ia berkomitmen untuk untuk menjadikan Indonesia Wow dimana akan dipersiapkan anak-anak yang hebat yang diajar oleh para guru-guru yang hebat pula. Ia meyakini, jika guru yang mengajarkan hebat maka anak didiknya pun akan hebat pula.
"Anak-anak kita siapkan sebagai anak-anak yang hebat dan guru-gurunya hebat. Jika gurunya hebat, anaknya juga hebat," ujarnya.

PENGHARGAAN TERHADAP GURU :

Perusahaan-Perusahaan Ini Memberikan Diskon Bagi Guru Yang Mempunyai Kartu Anggota PGRI

Posted by





 Program Kementrian dan Kebudayaan era Jokowi-JK ternyata bukan hanya omongan semata untuk meminimalisir pengeluaran bagi Guru, demi memuliakan profesi seorang Guru. Mendikdasmen Anies Baswedan "Kami berpendapat, menyejahterakan guru itu perkara seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah bertugas menaikkan kesejahteraan guru. Nah, tugas masyarakat menekan pengeluaran mereka," ujar Anies.edukasi kompas 24/11. dilansir dari berita tersebut hal senada juga disampaikan
"Sekarang baru Garuda Indonesia, Merpati Airlines, PT Pelni, dan PT Telkom," ujar Ketua PGRI Sulistyo di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, Senin (24/11/2014) sore.
 Perusahaan-perusahaan ini akan berikan Diskon atau potongan harga bagi Guru
a. Garuda Indonesia diketahui memberikan potongan harga 25 persen
b. Merpati 45 persen
c. PT Pelni 10 persen
d. PT Telkom memberikan potongan harga 20 persen, khusus untuk pemasangan internet dengan nama produk Speedy  

PT Transjakarta juga direncanakan memberi potongan harga. Namun, hal tersebut baru akan direalisasikan pada tahun 2015 mendatang. Sulistyo mengatakan, mekanisme mendapat potongan harga itu sangat mudah. Hanya dengan memperlihatkan kartu tanda pengenal PGRI, guru akan memperoleh potongan harga.
Pada Tempat yang sama Anies belum mau memformulasikan gerakan sosial tersebut serupa dengan peraturan menteri yang lebih formal. Menurut Anies, dia akan terlebih dahulu menunggu hasil komunikasi kementeriannya dengan perusahaan, sebelum menjadikan gerakan itu ke dalam peraturan formal.
Baca Mendikdasmen tak setuju guru disebut pahlawan tanpa tanda Jasa
"Tunggu semua serempak dulu untuk setuju, baru itu akan kita wujudkan. Sejauh ini, komunikasi antara kami dan perusahaan itu sangat baik. Mereka sangat mengapresiasi," ujar Anies.